[Ficlet] While

while1

AXyrus~

Presented

“While”

Ficlet 680 W | AU !, fluff, others

Starring by :

Irene & L

*note : jangan dibaca plis. kagak nanggung resiko guwe pokoknya. jan dibaca weh, ini gaje sumpah. Kagak punya ide tapi tangan gatel nge-buat ff, ya begini.*


“Menyukai seseorang yang tak menyukai itu tak berarti. Rasa itu tak lama.”

Ponselnya berdering. Irene segera mengambil ponselnya dan menerima pesan masuk dari akun SNS-nya.

“Dia lagi.”ucapnya dengan ekspresi datar.

.

Sender : Kim Myung Soo-

“Irene.”

.

Irene tak membalas pesan itu. Ia tampak tak peduli dan malas.

Ting. Ponselnya kembali berdering tanda pesan masuk.

“Ck.”decaknya sedikit kesal.

.

Sender : Irene

“Mwoya?”

.

Balasnya singkat.

Sedetik kemudian, pesan masuk baru membuat ponselnya berdering lagi. Irene mengambilnya dengan malas.

.

Sender : Kim Myung Soo

“Kau tahu film yang baru saja dirilis itu? Hm… kelihatannya menarik bukan? Apa kau berencana menontonnya?”

.

Sender : Irene

“Aniya. Aku tidak punya teman meononton.”

.

Sender : Kim Myung Soo

“Jika kau ingin melihatnya, aku bisa menemanimu.”

.

“Glek.”Irene bersusah payah menelan ludahnya setelah menerima pesan yang terakhir Myung Soo kirimkan padanya. Ia hanya me-‘read’ pesan Myung Soo tanpa membalasnya. Sampai-sampai Myung Soo mengirim pesan singkat yang hanya sekedar memanggil namanya beribu-ribu kali karena Irene tak kunjung membalas.

Bukannya Irene tak peduli pada Myung Soo. Ia hanya terpaku. Terpaku pada sosok lelaki yang pernah ia sukai, selama 3 tahun. Hm… sampai satu tahun yang lalu.

Memang, Irena pernah menyukai Myung Soo.

Namun, bukan itu yang ia pikirkan sekarang.

Ia hanya merasa heran. Dulu, ia sangat-sangat menyukai Myung Soo, anak populer itu. Hampir setiap jam, detik, hanya ia habiskan untuk memikirkannya. Bahkan ia rela pulang terlambat untuknya, hanya untuk melihatnya dan pulang bersamaan dengannya-maksudnya setidaknya keluar gerbang bersamaan-

Berusaha mendekati Myung Soo yang ketika itu sama sekali tak mengenalnya. Gadis bernama Irene. Sayangnya, Myung Soo tak mengetahui hal itu. Entah ini memang Irene yang tak mengungkapkannya atau karena Myung Soo yang tak peka, atau justru berlagak tak tahu?

Ya, bisa dibilang, Irene seperti ‘menyukai seseorang yang tak menyukai-nya’.

Setidaknya, itulah kehidupan Irene selama kurang lebih 3 tahun.

Sampai ketika Myung Soo ‘mengumumkan’ pacar barunya. Irene seakan tersambar petir ketika itu. Hatinya terasa sakit. Bertahun-tahun ia menyukai Myung Soo, tetapi tak pernah diperhatikan. Dan, inikah balasannya?

Baiklah, Irene menerimanya. Tentu, dengan sakit. Ia menangis ditengah hujan hari itu juga,berharap tidak ada yang tahu. Benar, jujur ia tahu itu tak berguna. Ia berusaha melupakan seseorang yang bernama ‘Myung Soo’ dari hatinya. Namun, benar juga, itu tidak mudah, dan tidak cepat.

Irene semakin hancur setelah hari berikutnya melihat Myung Soo dan gadisnya itu berjalan bersama. Ya, ia akui meraka tampak cocok. Sama-sama populer, dan tentu saja, tak bertepuk sebelah tangan. Sepertinya.

Ekhm…

Itu dulu. Ya, dulu. Sampai satu tahun yang lalu. Setelah hari kelulusan tiba. Semua siswa melanjutkan pendidikan sesuai keinginan masing-masing dan berusaha menata kehidupan sejak muda untuk masa depan nantinya.

Termasuk, Irene dan Myung Soo.

Myung Soo yang notabene menyukai seni melanjutkan ke jenjang berikutnya. Sedangkan Irene, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas bergengsi. Satu hal lagi bagi Irene, ia hendak melupakan semua hal yang tak mengenakkan semasa Sekolah Menengah Atas. Tentunya, ada Myung Soo dalam list-nya.

Satu tahun Irene melewati hari-harinya tanpa teringat seseorang di masa SMA-nya. Bukannya tak ingat, tetapi berusaha melupakan. Dan benar saja, ia terlalu kecewa dengan Myung Soo, ia mulai benar-benar melupakannya. Ya!

Ia mulai menyadari, bahwa ‘menyukai seseorang yang tak menyukainya’ itu tak berguna.

Irene kembali membaca pesan SNS dari Myung Soo. Ia menggeleng ketika melihat pesan Myung Soo yang begitu banyak memenuhi obrolan.

Ia membaca ulang, pesan yang membuatnya flashback.

Sender : Kim Myung Soo

“Jika kau ingin melihatnya, aku bisa menemanimu.”

Irene tersenyum kecut.

“Kenapa dia akir-akhir ini? Sebentar, sejak kapan kita saling mengenal. Ya! Siapa yang bodoh? Mengapa kau tak seperti ini ketika aku ‘masih’ menyukaimu? Kim Myung Soo !” batin Irene menahan rasa kesal, lalu menghela nafas.

Ia menyadari. Telah menyadari. Bahwa, “menyukai seseorang yang tak menyukai itu tidaklah berguna”. Hanya rasa sakit yang ia terima sendiri. Walaupun, ya, hanya pengalaman masa SMA Irene, namun hal itu juga berlaku di manapun, dan kapanpun.

“Menyukai seseorang yang tak menyukai itu tak berarti. Rasa itu tak lama.”

Terkadang, sesuatu yang sangat kita dambakan awalnya, justru akan menjadi tak berarti ketika datang pada akhirnya.

Sender : Irene

Mianhae, sepertinya, aku sedang tidak mood.

end.


nah loh, ngapain lu baca? Udah baca kan lu?

Sekarang comment. 

;v gomawo ^^

Tinggalkan komentar